AKARTA-SURYA-Beda lembaga survei, beda pula hasilnya. Lembaga Riset Informasi (LRI) di Jakarta, Minggu (7/6), mengatakan pasangan Jusuf Kalal (JK)-Wiranto menempel ketat pasangan SBY-Boediono dengan selisih sekitar 4 persen.

“Jika survei yang saya lakukan ini salah total, saya siap lembaga survei ini dibubarkan,” kata Johan O Silalahi, Presiden LRI,
Hasil survei LRI yang dilakukan pada tanggal 2 hingga 5 Juni di 33 Provinsi dengan jumlah responden 2.096 menunjukkan, pasangan SBY-Boediono berada di urutan pertama dengan memperoleh angka pemilih 33,02 persen, sementara responden yang memilih pasangan JK-Wiranto sekitar 29,29 persen, pasangan Megawati-Prabowo 20,09 persen dan sisanya responden belum memutuskan pilihan capres/cawapresnya.

Dengan demikian, kata Johan, pemilihan presiden dan wakil presiden pada 8 Juli mendatang sangat besar kemungkinan dilakukan dua putaran karena tidak akan ada calon yang memperoleh suara diatas 50 persen.

Untuk memenangkan pasangan JK-Win, Partai Golkar telah menyiapkan 100 jurkam pada masa kampanye 11 Juni - 4 Juli di Jatim. Mereka diantaranya, Agung Laksono, Akbar Tandjung, Samsul Maarif, Fahmi Idris, Surya Paloh, Fuad Bawazier, Subagyo HS (mantan Kasad), dan Bernard Kent Sondakh (mantan KSAL).

Sementara KH Hasyim Muzadi (ketua PBNU) dan Khofifah Indarparawansa (Ketua Muslimat) disiapkan untuk menggarap pencitraan JK Win secara tersendiri. “Termasuk para kiai khos di Jatim,” ujar Gatot Sudjito, Ketua Tim Pemenangan JK Win Jatim, Minggu (7/6).

Menangapi hasil survei LRI tersebut, tim kampanye pasangan SBY-Boediono, Angelina Sondakh mengatakan, pihaknya sangat menghargai hasil survei tersebut sebagai motivasi agar tim sukses SBY-Boediono bisa bekerja lebih maksimal untuk mengatur strategi atau agenda setting lebih lanjut dalam kampanye.

Sebelumnya Lembaga Survei Indonesia (LSI) menempatkan elektabilitas SBY-Boediono mencapai 71 persen jauh mengungguli Megawati-Prabowo (16,4 persen) serta JK-Win diurutan ketiga hanya 6 persen. ant/bet

sumber klik disini